Tidur memang perlu tetapi ada waktunya.
Ada pepatah yang berbunyi, Tidur di waktu subuh adalah pangkal kemiskinan.
Kok bisa ya, apa kaitan antara tidur atau bangun subuh dengan strata ekonomi ?
Ada pepatah yang berbunyi, Tidur di waktu subuh adalah pangkal kemiskinan.
Kok bisa ya, apa kaitan antara tidur atau bangun subuh dengan strata ekonomi ?
Pepatah tersebut tidak hanya berlaku di kalangan umat Islam saja, tapi juga dikalangan non muslim yang tidak mengenal shalat subuh. Mereka menuangkan dalam postulat yang berbunyi, Early to bed, early to rise make man healthy, wealthy, and wise (Cepat tidur dan cepat bangun dapat membuat orang sehat, kaya, dan bijaksana).
Pepatah barat di atas memuat dua manfaat waktu pagi yang tidak ada dalam pepatah Islam, yaitu sehat dan bijaksana. Dengan kata lain, bagi mereka bangun di pagi bukan hanya bisa membuat kaya, tapi juga bisa membuat badan sehat dan pikiran cerdas.
Rasulullah secara spesifik menghubungkan shalat subuh dengan rezeki.
Dalam At-Targhib wa At-Tarhib, Al-Mundziri meriwayatkan suatu ketika, Rasulullah Saw. Pulang dari masjid sehabis mendirikan shalat subuh dan mendapati Fatimah masih tertlelap. Beliau langsung membalikkan tubuh putrinya itu dengan kaki dan berkata, “Fatimah, bangun dan saksikan rezeki Tuhanmu. Allah Swt. Membagi-bagikan rezeki kepada hamba-Nya antara sejak shalat subuh hingga matahari terbit,” (Menurut Al-Mundziri hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi).
Mengapa Allah Swt. Memilih waktu subuh hingga matahari terbit untuk membagikan rezeki kepada manusia, bukankah masih banyak waktu yang lain? Kalau Allah Swt. Memosisikan waktu subuh sebagai sesuatu yang penting, berarti ada peristiwa, fenomena, kejadian, atau apa pun namanya yang terjadi dan berlangsung di waktu subuh.
Menurut pakar yin dan yang yang dikutip Chodjim, dalam siklus harian, energi yang sebagai energi aktif alam raya mulai memancar ketika malam telah melewati paruh pertamanya, dan terus meningkat hingga mencapai puncak waktu subuh. Setelah matahari terbit, dominasi energi ini semakin lama semakin menyusut dan benar-benar habis ketika matahari tepat berada di atas kepala. Pada saat bersamaan energi yin mencapai puncak tertinggi dan akan terus menyusut seiring bertambahnya waktu.
Karena energi yang mencapai titik optimal pada waktu subuh, maka para pemeluk Tao berusaha menyerapnya dengan berlatih taichi dan chi kung pada waktu itu.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, para ilmuwan mendapati bahwa udara di waktu subuh banyak mengandung ozon yang sangat dibutuhkan tubuh. Udara yang masih bersih juga banyak menyimpan oksigen. Saat dihirup memenuhi paru-paru, tubuh akan memproses oksigen tersebut untuk membersihkan paru-paru dari beragam bakteri dan racun nikotin, darah akan menyerapknya untuk membersihkan endapan-endapan lemak serta keringat, dan menyegarkan sel-sel tubuh yang lain.
Dengan beberapa kelebihan di atas (masih banyak penelitian tentang kelebihan waktu subuh), waktu subuh merupakan waktu yang tepat untuk berzikir mengingat Allah Swt. Oleh sebab itulah Rasulullah bersabda;
“Orang yang mendirikan shalat subuh berjamaah, lalu duduk di tempat shalatnya guna berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian mendirikan shalat 2 rakaat, maka ia memperoleh pahala haji dan umrah secara utuh,” (HR Tirmidzi)
http://chevyningsuyudi.com
halimanmuchsin.blog
Pepatah barat di atas memuat dua manfaat waktu pagi yang tidak ada dalam pepatah Islam, yaitu sehat dan bijaksana. Dengan kata lain, bagi mereka bangun di pagi bukan hanya bisa membuat kaya, tapi juga bisa membuat badan sehat dan pikiran cerdas.
Rasulullah secara spesifik menghubungkan shalat subuh dengan rezeki.
Dalam At-Targhib wa At-Tarhib, Al-Mundziri meriwayatkan suatu ketika, Rasulullah Saw. Pulang dari masjid sehabis mendirikan shalat subuh dan mendapati Fatimah masih tertlelap. Beliau langsung membalikkan tubuh putrinya itu dengan kaki dan berkata, “Fatimah, bangun dan saksikan rezeki Tuhanmu. Allah Swt. Membagi-bagikan rezeki kepada hamba-Nya antara sejak shalat subuh hingga matahari terbit,” (Menurut Al-Mundziri hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi).
Mengapa Allah Swt. Memilih waktu subuh hingga matahari terbit untuk membagikan rezeki kepada manusia, bukankah masih banyak waktu yang lain? Kalau Allah Swt. Memosisikan waktu subuh sebagai sesuatu yang penting, berarti ada peristiwa, fenomena, kejadian, atau apa pun namanya yang terjadi dan berlangsung di waktu subuh.
Menurut pakar yin dan yang yang dikutip Chodjim, dalam siklus harian, energi yang sebagai energi aktif alam raya mulai memancar ketika malam telah melewati paruh pertamanya, dan terus meningkat hingga mencapai puncak waktu subuh. Setelah matahari terbit, dominasi energi ini semakin lama semakin menyusut dan benar-benar habis ketika matahari tepat berada di atas kepala. Pada saat bersamaan energi yin mencapai puncak tertinggi dan akan terus menyusut seiring bertambahnya waktu.
Karena energi yang mencapai titik optimal pada waktu subuh, maka para pemeluk Tao berusaha menyerapnya dengan berlatih taichi dan chi kung pada waktu itu.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, para ilmuwan mendapati bahwa udara di waktu subuh banyak mengandung ozon yang sangat dibutuhkan tubuh. Udara yang masih bersih juga banyak menyimpan oksigen. Saat dihirup memenuhi paru-paru, tubuh akan memproses oksigen tersebut untuk membersihkan paru-paru dari beragam bakteri dan racun nikotin, darah akan menyerapknya untuk membersihkan endapan-endapan lemak serta keringat, dan menyegarkan sel-sel tubuh yang lain.
Dengan beberapa kelebihan di atas (masih banyak penelitian tentang kelebihan waktu subuh), waktu subuh merupakan waktu yang tepat untuk berzikir mengingat Allah Swt. Oleh sebab itulah Rasulullah bersabda;
“Orang yang mendirikan shalat subuh berjamaah, lalu duduk di tempat shalatnya guna berzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, kemudian mendirikan shalat 2 rakaat, maka ia memperoleh pahala haji dan umrah secara utuh,” (HR Tirmidzi)
http://chevyningsuyudi.com
halimanmuchsin.blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar