******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Jumat, 24 Januari 2014

Ilmuwan Pecahkan Rahasia Teratai



Diperlukan kamera dengan kecepatan ultra tinggi, mikroskop super dan speaker audio untuk membuka rahasia teratai yang selalu kering bahkan saat diliputi dengan lendir.

“Kita menghadapi masalah yang penuh tipu daya, tetesan air yang jatuh di atas daun menggelinding dengan mudah, sedangkan kondensat yang tumbuh dari dalam sudut dan celah daun tetap lengket dan terperangkap, " kata Jonathan Boreyko, mahasiswa pascasarjana di Universitas Duke Pratt School of Engineering (DUPSE), yang terlibat dalam studi.
"Para ilmuwan dan insinyur telah lama bertanya bagaimana tetes lengket ini pada akhirnya ditolak dari daun," kata Boreyko.

"Setelah membawa daun teratai ke laboratorium dan mengawasi kondensasinya, kita dapat melihat bagaimana tetes yang lengket menjadi tidak lengket." Kuncinya adalah rekaman video yang menampilkan proses istirahat daun teratai di atas woofer speaker stereo dalam frekuensi rendah. Kondensasi diciptakan dengan mendinginkan daun. Setelah bulu lembut bergetar selama sepersekian detik, tetesan air yang lengket secara bertahap terlepas dan lepas dari daun.


"Ini memecahkan teka-teki yang sudah lama ada," kata asisten profesor DUPSE, Chen Chuan-Hua. "Orang-orang telah mengamati berbagai bentuk kondensasi setiap malam pada daun teratai. Ketika mereka kembali keesokan pagi, air sudah hilang dan daun mengering. "

"Speaker yang direproduksi di laboratorium sama seperti yang terjadi setiap hari di alam, yang penuh getaran-getaran halus, terutama bagi teratai yang memiliki daun besar panjang dan ramping diatas batang," kata Chen, menurut rilis DUPSE. Hasil dari eksperimen ini akan memungkinkan para insinyur untuk menggunakan permukaan buatan yang memerlukan penghapusan kondensasi serta transfer panas. Hasil-hasil ini dipublikasikan secara onlinedalam Physics Review Letters.


http://www.anehdidunia.com/2012/04/ilmuwan-pecahkan-rahasia-teratai.html

Perbedaan Suka, Sayang Dan Cinta

Sebenarnya ada 3 tingkatan dalam hubungan dunia percintaan, yaitu: suka, sayang dan cinta. Pertanyaan dari sahabat anehdidunia.com hari ini sangat berkualitas: “Cinta sama Sayang itu, sama apa beda?” Banyak sekali orang yang tidak mengetahui garis tipis letak perbedaannya. Sebelum kita memulai hubungan yang lebih serius, ada baiknya kita mengetahui perbedaan suka, sayang dan cinta. Lantas apa perbedaan antara ketiganya?

Seringkali seorang pria ketika melihat seorang wanita supercantik lewat di hadapannya niscaya ia akan terus menatap wanita tersebut dengan penuh arti. Ia lalu membawanya ke dalam dunia mimpi hingga lupa makan lupa tidur. Lantas apa itu bisa disebut jatuh cinta? Atau hanya jatuh suka? Sebenarnya kontras sekali perbedaan antara cinta dan sayang. Cinta adalah rasa sedangkan sayang adalah tindakannya. Cinta adalah akarnya sedangkan sayang adalah buahnya. Keduanya saling terkait dan berhubungan.

Ketika kita memiliki hewan piaraan kita akan menyayangi hewan tersebut, memandikannya secara rutin, memerinya makan lalu mengelus-elusnya hingga ia senang. Namun pertanyaan berikutnya, apa kita rela mengorbankan nyawa kita demi keselamatan jiwa hewan piaraan kita tersebut? Kebanyakan tentu menjawab tidak. Di situlah letak perbedaannya, cinta melibatkan komitmen dan pengorbanan yang lebih mendalam. Ketika seorang ibu mencintai anaknya maka ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi kelahiran buah hatinya ke dunia ini. Cinta itu terkadang pahit, keras dan tegas sedangkan sayang memang selalu kelihatan manis dan manja.

Saat kau menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau menyukai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau menyayangi seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau mencintai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…
Suka adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
Sayang adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
Cinta adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama.”
Suka adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Ia sangat cantik dan menawan.”
Sayang adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
Cinta adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”
Pada saat orang yang kau sukai menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayangi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”
Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…
Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.
Suka adalah hal yang menuntut.
Sayang adalah hal memberi dan menerima.
Cinta adalah hal yang memberi dengan rela.

http://www.anehdidunia.com/2012/12/perbedaan-suka-sayang-dan-cinta.html

Cinta Sang Istri Gendong Suami Puluhan Tahun

Seorang istri berjuang membantu suaminya seorang guru yang lumpuh dengan caramenggendong menuju tempat mengajar selama lebih dari 17 tahun Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou

Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar 6.5 Yuan Renmibi (sekitar Rp. 7.000).

Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup. Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek. Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya.

Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, “Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu,” demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini.

Menopang Suami
Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminyamenjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar.

Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan. Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin.

Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting-ranting pohon, sungai kecil.



Hampir Terpeleset ke Sungai
Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih.

Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut.

Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal. Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba.

Sang Suami Menggugat Cerai
Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ingin sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai.

Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira.

“Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja,” ujar pihak kelurahan. Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya.

“Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua.”

Tidak Pernah Sekalipun Bolos Mengajar
Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang baik. Tidak ada alat musik dan tidak ada poliklinik. Namun Du Guangyun menggunakan daun membuat irama musik buat anak-anak. Li Zhengjie naik ke gunung mencari obat ramuan, pada musim panas dia memasak obat pendingin buat anak-anak, pada musim dingin masak obat anti flu buat anak-anak.

Di bawah bantuan istri, dalam 17 tahun, hari demi hari, tidak terhalangi oleh angin hujan, tidak pernah bolos satu kali pun. Suatu hal yang menggembirakan, data yang terkumpul dari kepala sekolah tentang hasil ujian negeri bulan April, tingkat siswa yang lulus dari sekolah SD tersebut mencapai 100 %. Tahun lalu ketika ujian masuk perguruan tinggi, ada 4 orang siswa yang dulu pernah diajari dia masuk ke perguruan tinggi, tahun ini ada 4 lagi yang lulus masuk masuk spesialis.

Kini, setiap hari raya Imlek, murid-muridnya sengaja pulang ke kampung menjenguk bapak dan ibu gurunya, masalah tersebut menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi sepasang suami istri guru ini.

http://www.anehdidunia.com/2013/02/cinta-sang-istri-gendong-suami-puluhan.html

Manusia Hanya Setitik Debu

Sungguh Maha Besar, melihat ciptaannya saja kita sudah tidak mampu apalagi melihat Tuhan Yang Maha Esa, Renungkanlah bacaan dibawah ini, semoga kita terhindar dari perbuatan Sombong. Sesungguhnya kita sangat kecil di mata Tuhan. Beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi, diantara beberapa bagian di jagat raya ini yang semuanya adalah ciptaan Tuhan.

Ini perbandingan Bumi dengan planet yang lebih kecil lainnya,




Ini bumi dibandingkan dengan planet planet yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.



Perhatikan, Bumi tidak ada apa-apanya dengan Matahari 




Matahari sangat kecil jika dibandingkan dengan Arcturus, Bagaimana dengan Bumi ?




Matahari yang kita rasa sangat besar, jika di bandingkan dengan planet Antares, sangat jauh lebih kecil.




Antares Kalah dengan Pistol Star 




Pistol Star Masih jauh dibawah VV Cephei (Bintang Terbesar Yang Ditemukan)




Matahari Sudah Seperti Debu




Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu.

Saya sempat berpikir juga… Siapakah kita…?
Layakah kita sombong dihadapan TUHAN ?
Apakah tujuan hidup kita…?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan TUHAN…?

Bumi saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat kecil??? jadi.. tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Tuhan, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Tuhan Yang Maha Esa.
Dan disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..? BAGAIMANA DENGAN KITA ???
APA PANTAS KITA SOMBONG? Manusia hanya setitik debu.

http://www.anehdidunia.com/2013/02/manusia-hanya-setitik-debu.html
sumber;http://chrisferbia.blogspot.com/2012/04/masihkah-kalian-sombong-setela-melihat.html