Saat diajak bicara, terkadang lawan bicara membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat memahami perkataan kita. Namun di saat yang bersamaan, ada lawan bicara lain yang bisa dengan cepat memahaminya. Mengapa demikian? Otak manusia memiliki cara
masing-masing untuk belajar dan berkomunikasi. Ada 3 pola belajar atau media komunikasi otak, yaitu visual (melihat), auditori (mendengar) dan kinestetik (sentuhan dan gerakan).
Bila diibaratkan beli handphone baru, maka orang visual akan belajar cara penggunaan dari manual book, orang auditori akan memilih tanya pada penjual atau teman yang menggunakan handphone yang sama, sedangkan orang kinestetik memilih belajar dengan cara mengutak-atik sendiri.
Sebenarnya pola belajar seseorang bisa dilihat dari cara bicaranya:
- Orang visual cenderung berbicara dengan tempo cepat dengan penekanan nada diakhir kata.
- Orang dengan pola belajar auditori cenderung bicara dengan tempo lebih lambat dengan nada bicara naik turun.
- Orang kinestetik berbicara dengan tempo sangat lambat, suara nge-bass dan banyak jeda.
Karena otak orang memiliki pola komunikasi yang berbeda, inilah yang menyebabkan tidak semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi. Ketika orang visual berbicara dengan orang auditori atau kinestetik terkadang tidak nyambung, karena otaknya memiliki media komunikasi yang berbeda.
Jika boleh dijabarkan, tipe-tipe dari pola belajar visual, auditori dan
kinestetik juga berbeda-beda:
Gaya belajar visual
- Cenderung menggunakan indera penglihatan.
- Lebih suka membaca
- Peka terhadap warna
- Duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut
- Biasanya akan melihat orang lain terlebih dahulu sebelum bertindak
Kendalanya
- Tak suka berbicara di depan umum
- Kurang mengingat info yang diberikan secara lisan
Gaya belajar auditori
- Mudah ingat dari apa yang didengarnya
- Senang dibacakan
- Mudah mempelajari bahas asing
- Dapat membaca dengan baik sehingga ia bisa mengingat dengan baik apa yang baru
dibacanya karena secara otomatis ia mendengarkan suaranya sendiri.
Kendalanya
- Cenderung banyak omong
- Tak bisa belajar dalam suasana ribut
- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya
Gaya belajar kinestetik
- Gemar menyentuh sesuatu yang dijumpainya
- Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
- Banyak gerakan fisik dan koordinasi tubuh yang baik
- Saat membaca menunjuk kata-katanya dengan jari tangan
- Unggul dalam olahraga dan keterampilan tangan
- Menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu.
Kendalanya
- Sulit mempelajari hal yang abstrak
- Anak tak bisa duduk diam saat belajar
- Energinya cukup tinggi sehingga jika tak disalurkan dapat berpengaruh pada konsentrasi belajarnya.
masing-masing untuk belajar dan berkomunikasi. Ada 3 pola belajar atau media komunikasi otak, yaitu visual (melihat), auditori (mendengar) dan kinestetik (sentuhan dan gerakan).
Bila diibaratkan beli handphone baru, maka orang visual akan belajar cara penggunaan dari manual book, orang auditori akan memilih tanya pada penjual atau teman yang menggunakan handphone yang sama, sedangkan orang kinestetik memilih belajar dengan cara mengutak-atik sendiri.
Sebenarnya pola belajar seseorang bisa dilihat dari cara bicaranya:
- Orang visual cenderung berbicara dengan tempo cepat dengan penekanan nada diakhir kata.
- Orang dengan pola belajar auditori cenderung bicara dengan tempo lebih lambat dengan nada bicara naik turun.
- Orang kinestetik berbicara dengan tempo sangat lambat, suara nge-bass dan banyak jeda.
Karena otak orang memiliki pola komunikasi yang berbeda, inilah yang menyebabkan tidak semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi. Ketika orang visual berbicara dengan orang auditori atau kinestetik terkadang tidak nyambung, karena otaknya memiliki media komunikasi yang berbeda.
Jika boleh dijabarkan, tipe-tipe dari pola belajar visual, auditori dan
kinestetik juga berbeda-beda:
Gaya belajar visual
- Cenderung menggunakan indera penglihatan.
- Lebih suka membaca
- Peka terhadap warna
- Duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ribut
- Biasanya akan melihat orang lain terlebih dahulu sebelum bertindak
Kendalanya
- Tak suka berbicara di depan umum
- Kurang mengingat info yang diberikan secara lisan
Gaya belajar auditori
- Mudah ingat dari apa yang didengarnya
- Senang dibacakan
- Mudah mempelajari bahas asing
- Dapat membaca dengan baik sehingga ia bisa mengingat dengan baik apa yang baru
dibacanya karena secara otomatis ia mendengarkan suaranya sendiri.
Kendalanya
- Cenderung banyak omong
- Tak bisa belajar dalam suasana ribut
- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya
Gaya belajar kinestetik
- Gemar menyentuh sesuatu yang dijumpainya
- Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
- Banyak gerakan fisik dan koordinasi tubuh yang baik
- Saat membaca menunjuk kata-katanya dengan jari tangan
- Unggul dalam olahraga dan keterampilan tangan
- Menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu.
Kendalanya
- Sulit mempelajari hal yang abstrak
- Anak tak bisa duduk diam saat belajar
- Energinya cukup tinggi sehingga jika tak disalurkan dapat berpengaruh pada konsentrasi belajarnya.
23 Desember 2011 jam 12:17 di Pengetahuan oleh Ratno Wistu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar