PURBALINGGA-Kebutuhan guru pada tahun 2011 hingga 2012 mendatang nampaknya bakal terus meningkat. Pasalnya, Kabupaten Purbalingga bakal menghadapi pensiun guru secara besar-besaran pada tahun 2012 mendatang. Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M Si meminta sejumlah pihak termasuk kalangan pengurus PGRI Purbalingga untuk mengupayakan penambahan formasi guru dalam setiap rekruitmen CPNS.
”Pada tahun 2012 mendatang, Purbalingga akan mengalami pensiun guru secara besar-besaran. Saya sempat dikritik karena pada tahun 2010 tidak membuka rekruitmen CPNS. Mudah-mudahan pelaksanaan rekruitmen mendatang jumlah formasinya bertambah khususnya untuk guru,” tutur Bupati Purbalingga saat memberikan sambutan pada Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Purbalingga.
Bupati juga meminta kepada jajaran PGRI untuk ikut mendukung dan mengusulkan tambahan formasi bagu guru tersebut.”Tentu tidak hanya dinas saja, saya juga berharap PGRI ikut memberi dukungan,” tambahnya.
Secara terpisah, Kasi Mutasi Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Ardi Pawoko SH mengatakan, jumlah guru yang mengalami masa pensiun tiap tahunnya mencapai lebih kurang lebih 100 orang. Sebagian besar didominasi guru SD. Pada tahun 2010, guru SD yang menjalani masapensiun mencapai 111 orang guru. Pada tahun 2011, jumlah guru SD yang pensiun mencapai 98 orang dan pada tahun 2012 mendatang diperkirakan mencapai 146 orang. Jumlah guru yang pensiun tersebut hanya guru yang mengajar di SD saja.
”Itu juga belum ditambah jika ada guru yang mengajukan pensiun dini. Perkiraan itu hanya didasarkan dari masa pensiun guru yang telah memasuki usia 60 tahun,” tambahnya.
Ardi menambahkan, kekurangan guru pada tahun 2010 tersebut belum dipenuhi karena Purbalingga tidak melaksanakan rekruitmen CPNS. Selama ini sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru dicukupi sementara oleh keberadaan guru wiyata bhakti. Pasalnya, Pemkab Purbalingga dilarang mengangkat guru tidak tetap maupun pegawai tidak tetap (GTT/PTT) setelah terbitnya PP nomor 48 tahun 2005.
”Di Kutasari misalnya, jumlah guru SD yang ada mestinya 196 orang, namun baru tercukupi 151 orang. Demikian juga untuk kecamatan-kecamatan lainnya termasuk Rembang yang paling banyak mengalami kekurangan guru. Karena itu, tidak mengherankan jika sekolah maupun komite banyak yang mengangkat guru wiyata bhakti,” tambahnya.
Heru mengungkapkan, peningkatan kualitas pendidikan tersebut erat kaitannya dengan permasalahan demografi.Tingkat kelahiran yang tinggi secara langsung mempengaruhi peningkatan jumlah peserta didik. Persoalan kualitas pendidikan akan terseok-seok karena kurangnya daya tampung. Sementara, jumlah guru yang ada juga kurang memadai.(bdg)
sumber:Radar banyumas
”Pada tahun 2012 mendatang, Purbalingga akan mengalami pensiun guru secara besar-besaran. Saya sempat dikritik karena pada tahun 2010 tidak membuka rekruitmen CPNS. Mudah-mudahan pelaksanaan rekruitmen mendatang jumlah formasinya bertambah khususnya untuk guru,” tutur Bupati Purbalingga saat memberikan sambutan pada Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Purbalingga.
Bupati juga meminta kepada jajaran PGRI untuk ikut mendukung dan mengusulkan tambahan formasi bagu guru tersebut.”Tentu tidak hanya dinas saja, saya juga berharap PGRI ikut memberi dukungan,” tambahnya.
Secara terpisah, Kasi Mutasi Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Ardi Pawoko SH mengatakan, jumlah guru yang mengalami masa pensiun tiap tahunnya mencapai lebih kurang lebih 100 orang. Sebagian besar didominasi guru SD. Pada tahun 2010, guru SD yang menjalani masapensiun mencapai 111 orang guru. Pada tahun 2011, jumlah guru SD yang pensiun mencapai 98 orang dan pada tahun 2012 mendatang diperkirakan mencapai 146 orang. Jumlah guru yang pensiun tersebut hanya guru yang mengajar di SD saja.
”Itu juga belum ditambah jika ada guru yang mengajukan pensiun dini. Perkiraan itu hanya didasarkan dari masa pensiun guru yang telah memasuki usia 60 tahun,” tambahnya.
Ardi menambahkan, kekurangan guru pada tahun 2010 tersebut belum dipenuhi karena Purbalingga tidak melaksanakan rekruitmen CPNS. Selama ini sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru dicukupi sementara oleh keberadaan guru wiyata bhakti. Pasalnya, Pemkab Purbalingga dilarang mengangkat guru tidak tetap maupun pegawai tidak tetap (GTT/PTT) setelah terbitnya PP nomor 48 tahun 2005.
”Di Kutasari misalnya, jumlah guru SD yang ada mestinya 196 orang, namun baru tercukupi 151 orang. Demikian juga untuk kecamatan-kecamatan lainnya termasuk Rembang yang paling banyak mengalami kekurangan guru. Karena itu, tidak mengherankan jika sekolah maupun komite banyak yang mengangkat guru wiyata bhakti,” tambahnya.
Heru mengungkapkan, peningkatan kualitas pendidikan tersebut erat kaitannya dengan permasalahan demografi.Tingkat kelahiran yang tinggi secara langsung mempengaruhi peningkatan jumlah peserta didik. Persoalan kualitas pendidikan akan terseok-seok karena kurangnya daya tampung. Sementara, jumlah guru yang ada juga kurang memadai.(bdg)
sumber:Radar banyumas
3 komentar:
Bagaimana untuk WB tahun 2005 kesini?
Untuk tahun 2005 ke sini belum ada pendataan baru, mungkin menghabiskan data base yang kemarin sebelum tahun 2005
untuk informasi tentang pendataan yang valid bisa ditanyakan ke dinas pendidikan kabupaten
Posting Komentar