Kisah Husnul Khotimah: Perpisahan Terakhir
*Kisah ini disebutkan dalam bentuk berita di surat kabar Jaridahul Jazirah edisi 10183. Di sini disebutkan sesuai redaksi aslinya.
Ia seorang wanita sholihah, seorang wanita pendidik yang agung. Ia gemar bersedekah dan amat murah hati. Itu berdasarkan persaksian orang-orang yang dekat dengannya. Namun, selama lima puluh tahun masa hidupnya, ia dalam keadaan bisu.Suami dan keluarganya sudah terbiasa dengan kondisinya tersebut. Mereka yakin akan takdir dan ketetapan Alloh. Alloh tentu saja memiliki hikmah dalam segala sesuatu yang diatur-Nya dalamkehidupan alam semesta ini. Seorang muslim harus ridho terhadap takdir dan ketetapan Alloh setiap kali ia tertimpa bala atau musibah.
Suatu malam, tidak seperti biasanya, ia bangun lebih cepat, beberapa jam sebelum sholat Shubuh. Ia bangkit dan sholat menghadap Alloh ‘Azza wa Jalla.
Tiba-tiba ia berbicara dengan suara yang terdengar jelas, sehingga sang suami kontan terbangun dari tidurnya saat mendengar suara tersebut.
“Ya Ilahi! Apa yang terjadi? Apakah selama lima puluh tahun ia hanya membisu kini tiba-tiba lidahnya berbicara?”
Ya. ia memang berbicara untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan bahasa yang jelas dan lugas. Ia berdoa kepada Alloh dengan pasrah, dengan kata-kata yang terdengar jelas.
Si suami menunggu sampai sang istri selesai sholat dengan hati penasaran. Ia ingin bertanya apa yangsebenarnya terjadi. Akan tetapi ia sudah terdahului oleh takdir Alloh. Belum selesai sang istri sholat, Alloh sudah mengambil ruhnya, saat ia masih berada di atas sajadahnya yang empuk.
Ia telah menutup kehidupannya dengan kaliamat tauhid dan do’a. Pernahkah kita mendengar akhir kehidupan yang lebih indah daripada ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar