Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo, mengatakan bahwa para guru belum memperoleh informasi resmi tentang kurikulum baru hingga saat ini. Menurutnya, para guru masih mendapat kabar perubahan kurikulum melalui media massa.
"Belum dapat informasi sama sekali. Dokumen juga belum dapat. Jadi hanya dengar-dengar saja dan tahu dari media massa," kata Sulistiyo seusai acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2012 dan HUT Ke-67 PGRI, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Selasa (4/12/2012).
Ia menambahkan bahwa banyak guru juga yang belum tahu juga terkait adanya situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memampang draf kurikulum 2013 agar dapat diberi masukan. Untuk hal ini, pihaknya mencoba untuk memasukkan itu ke
dalam situs PGRI dan mewartakannya pada para guru.
Mengenai masalah implementasi, ia meminta agar pemerintah tidak mengabaikan masalah implementasi terutama terhadap kesiapan para guru. Untuk itu, masukan yang muncul pada tahap uji publik diharap dapat dievaluasi dan dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah.
"Saya berpesan agar uji publik dihargai sebagai tahapan pembuatan kurikulum. Jangan mengabaikan implementasinya. Saya yakin guru mau kurikulum ini meski sulit," ujar Sulistiyo.
Terkait dengan enam bulan masa pelatihan bagi para guru, ia tidak mempermasalahkannya. Menurutnya, durasi tersebut relatif dapat memberi pemahaman konsep kurikulum baru bagi para guru agar dapat mengaplikasikannya secara di lapangan pada Juni 2013 mendatang.
"Enam bulan itu relatif. Tapi ini saran dari saya, sebaiknya dimulai dengan sosialisasi, kemudian diberi pemahaman konsep dan pelatihan," ungkap Sulistiyo.
"Setelah dilatih, harus ada pendampingan saat praktik konsep tersebut. Kemudian dievaluasi. Kalau memang ada kesulitan, dilatih lagi," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar