******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Selasa, 02 Agustus 2011


Terjadi Di Jakarta !!!, Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !!

Sumber : danish56.blogspot.com
Penumpang kereta rel listrik (krl) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa krl. Tapi di stasiun tebet, supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.


Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan setiabudi. Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya rp 10.000,- per hari. Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel ka di cikini itu.
Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, muriski saleh (6 thn), untuk memulung kardus di manggarai hingga salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00.
Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan muriski termangu. Uang di saku tinggal rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari manggarai hingga ke stasiun tebet, supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.
Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau khaerunisa sudah menghadap sang khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika krl jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang krl yang mendengar penjelasan supriono langsung berkerumun dan supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah khaerunisa. Jangan bilang keluarga supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia, ujarnya.
sumber

ARTIKEL TERKAIT:


DiggGoogle BookmarksredditMixxStumbleUponTechnoratiYahoo! BuzzDesignFloatDeliciousBlinkListFurl

7 COMMENTS: ON "TERJADI DI JAKARTA !!!, AYAH MENGGENDONG MAYAT ANAKNYA DARI RSCM KE BOGOR KARENA TAK MAMPU BAYAR AMBULAN !!"

sophiamega said...
pengen nangis bacanya ;( ego banget gitu kan yang liat terus nggak ditolong ini salah siapa dong ? salah pemerintah? salah korban ? salah masyarakat. SEMUANYA SALAH :'(
Ronaldy Monoarfa said...
INDONESIA emang gak punya hati....dmana2 harus berhadapan dengan kata DUIT................. hal2 seperti ini yang mungkin di anggap hal sepele.. jadi pemerintah jangan hanya duduk diam dengan mata tertutup. lihatlah orang di sekitar yang membutuhkan perhatian dari anda... Bukan indonesia kalo rakyatnya tidak menderita Bukan indonesia kalo pejabatnya tidak korupsi dan Bukan indonesia kalo koruptornya gak sejahtera
Away Syereadi said...
pemerintah ga bakalan punya waktu buat mikirin uruan kaya gini. mending semua para pejabat pemerintah dari desa sampe kota di potong paksa gajinya 1 juta aj tiap bulan buat bikin satu aj sekolah gratis tapi berkualitas, mungkin ga bakalan ada lagi calon Supriono Supriono lainna.
Anton said...
dimana hati nurani kita, apa tugas dan tanggung jawab kita sebagi manusia???? Pemerintah kita keterlaluan!! dimana pemerintahan indonesia saat itu????????? semoga Tuhan memberi ketabahan untuk orang yang ditinggalkan, Tabahkan hati mu pak Supriono, masih ada Tuhan beserta kita. Amin
Dmitriy said...
yaa inilah kalau KEKUASAAN DIPEGANG OLEH ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN...CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI
BATAM HOBBIES said...
negara ini kumpulan sampah terutama birokrasi pejabatnya sampah negara ini memang ironi yg kaya semakin kaya yang miskin emakin miskin yang susah semakin cepat mati.sampah di jalan aja jd berebuta jd uang akhirnya yg menang tetap orang kaya yg kuat yg punya uang menguasai yg miskin tetap tdk dpt apa2.skr memakin parah tingkah polah tv dan artis sebusuk yg semakin parah gayanya sept anjing kesetan bertingkah polah spt dajal memamerkan ketampanan kecantikan kekayaan di hadapan mata orang2 susah anak kecil ua muda
Zia Rizqi Rahman said...
ya Allah, aku memang tidak bisa melakukan apa2, ya Allah semoga amal n ibadahnya anak itu KAU terima, dan semoga Bapak pemulung itu kau limpahkan rezekinya,, aaamiiin,,

Tidak ada komentar: