Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sebuah rahasia, yang sudah menjadi pertanyaan orang banyak.
Kita sering mendengar istilah; “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”, dan baru-baru ini mulai sering kita dengar pernyataan berikut; “kalangan kelas menengah menjadi miskin”.
Kalangan kelas menengah di negara-negara maju, semakin hari semakin sedikit. Di negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, dll, Anda hanya memiliki dua pilihan; menjadi kaya atau miskin.
Mengapa demikian?
“Dikelompok Mana Anda Berada?”
Okay, mari kita lihat dulu, apa yang membedakan antara antara orang kaya, orang kelas menengah, dan orang miskin, dalam konteks ekonomi dan keuangannya.
Pada umumnya, semua orang; kaya, menengah, ataupun miskin, memiliki “income” (pendapatan, penghasilan), “expense” (pengeluaran), “asset” (sesuatu yang menghasilkan pendapatan), dan “liability” (hutang, beban).
“Yang Membedakan Mereka Adalah Cara Mereka Mengelola Income, Ekspens, Aset, Dan Liability-nya”
Orang Miskin – menggunakan income mereka (yang biasanya terbatas atau kurang), untuk memenuhi kebutuhan mendasar (primer) hidup mereka (ekspens). Terkadang, mereka harus berhutang (liability) kiri-kanan untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer tersebut.
Demikian seterusnya, dari bulan ke bulan, mereka menggunakan income dan liability untuk memenuhi kebutuhan mendasar hidup mereka. Makanya, istilah “gali lobang tutup lobang” menjadi istilah yang akrab ditelinga dan hati mereka.
Bagaimana dengan aset? Oh, jangan tanyakan hal ini sahabatku, mereka pada umumnya tidak memiliki modal finansial untuk memiliki aset.
Yang bisa mereka lakukan hanya bekerja lebih keras dan lebih lama untuk meningkatkan nilai income mereka dan atau menggunakan liability.
Makanya, jangan heran, kalo orang miskin akan terus menjadi miskin (atau tambah miskin).
Orang Kelas Menengah – Saya tidak memiliki literatur yang bisa memastikan hal ini, namun menurut pengelihatan saya, Kalangan Kelas Menengah adalah kalangan yang paling banyak berada di kota-kota besar di Indonesia. Mungkin Anda berada pada kelompok ini? Mari kita lihat…
Menurut Saya, orang kalangan kelas menengah adalah orang-orang yang berada pada posisi yang paling mengerikan. Mereka selalu memiliki peluang besar untuk menjadi orang miskin, tapi sedikit peluang untuk
menjadi kaya!
Mengapa demikian?
Sederhana saja, orang-orang di kelas ini, memiliki income yang tidak sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Income mereka sudah memungkinkan mereka untuk mulai berfikir memenuhi kebutuhan sekunder (mobil, motor, televisi teknologi terbaru, lemari es, rumah yang lebih besar, dlsbnya).
Celakanya, income yang mereka miliki belum memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara cash! Sehingga yang terjadi adalah mereka melakukan kredit, yang berarti liability untuk mereka!
Pihak mana yang diuntungkan? Tentu saja pihak Bank dan lembaga pemberi kredit. Bagi Bank dan pemberi kredit, liability untuk nasabah berarti aset untuk mereka!
Tentu saja, jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan, liability tersebut lama kelamaan akan menjadi semakin kecil. Namun, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas. Selesai kredit motor, mereka akan memulai menciptakan liability baru dengan membeli mobil, dstnya.
“Jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka (di-PHK, sakit yang berkepanjangan, cacat, dlsbnya), sehingga mereka tidak dapat menghasilkan income lagi, maka segala liability itu akan menjadi beban tak terkirakan, dan dapat membuat mereka jatuh miskin!”
Orang Kaya – Ini bagian yang paling enak nulisnya.. heheheheh…Orang kaya cenderung untuk selalu memiliki aset. Mengapa demikian? Karena mereka mengerti bahwa hanya dengan memiliki asetlah mereka dapat mempertahankan kekayaan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka.
Mereka menggunakan income mereka untuk membeli aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain untuk mereka.
Mereka menggunakan liability untuk membeli/memiliki aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain lagi untuk mereka.
Anda lihat betapa cerdas-nya mereka? Anda mengerti sekarang bagaimana orang kaya menjadi semakin kaya?
Jika Anda merasa bukan golongan orang pada kelompok ini, jangan berkecil hati. Anda sudah mengerti apa yang harus Anda lakukan,bukan? Ya, miliki aset segera!
Disamping faktor-faktor “teknis” tersebut, ada rahasia lain yang paling menentukan tentang apa yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin.
Yaitu; ‘Cetak Biru’ Dan ‘Pola Pikir’ Mereka!
Mengapa demikian?
“Dikelompok Mana Anda Berada?”
Okay, mari kita lihat dulu, apa yang membedakan antara antara orang kaya, orang kelas menengah, dan orang miskin, dalam konteks ekonomi dan keuangannya.
Pada umumnya, semua orang; kaya, menengah, ataupun miskin, memiliki “income” (pendapatan, penghasilan), “expense” (pengeluaran), “asset” (sesuatu yang menghasilkan pendapatan), dan “liability” (hutang, beban).
“Yang Membedakan Mereka Adalah Cara Mereka Mengelola Income, Ekspens, Aset, Dan Liability-nya”
Orang Miskin – menggunakan income mereka (yang biasanya terbatas atau kurang), untuk memenuhi kebutuhan mendasar (primer) hidup mereka (ekspens). Terkadang, mereka harus berhutang (liability) kiri-kanan untuk sekedar memenuhi kebutuhan primer tersebut.
Demikian seterusnya, dari bulan ke bulan, mereka menggunakan income dan liability untuk memenuhi kebutuhan mendasar hidup mereka. Makanya, istilah “gali lobang tutup lobang” menjadi istilah yang akrab ditelinga dan hati mereka.
Bagaimana dengan aset? Oh, jangan tanyakan hal ini sahabatku, mereka pada umumnya tidak memiliki modal finansial untuk memiliki aset.
Yang bisa mereka lakukan hanya bekerja lebih keras dan lebih lama untuk meningkatkan nilai income mereka dan atau menggunakan liability.
Makanya, jangan heran, kalo orang miskin akan terus menjadi miskin (atau tambah miskin).
Orang Kelas Menengah – Saya tidak memiliki literatur yang bisa memastikan hal ini, namun menurut pengelihatan saya, Kalangan Kelas Menengah adalah kalangan yang paling banyak berada di kota-kota besar di Indonesia. Mungkin Anda berada pada kelompok ini? Mari kita lihat…
Menurut Saya, orang kalangan kelas menengah adalah orang-orang yang berada pada posisi yang paling mengerikan. Mereka selalu memiliki peluang besar untuk menjadi orang miskin, tapi sedikit peluang untuk
menjadi kaya!
Mengapa demikian?
Sederhana saja, orang-orang di kelas ini, memiliki income yang tidak sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Income mereka sudah memungkinkan mereka untuk mulai berfikir memenuhi kebutuhan sekunder (mobil, motor, televisi teknologi terbaru, lemari es, rumah yang lebih besar, dlsbnya).
Celakanya, income yang mereka miliki belum memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara cash! Sehingga yang terjadi adalah mereka melakukan kredit, yang berarti liability untuk mereka!
Pihak mana yang diuntungkan? Tentu saja pihak Bank dan lembaga pemberi kredit. Bagi Bank dan pemberi kredit, liability untuk nasabah berarti aset untuk mereka!
Tentu saja, jika semuanya berjalan seperti yang diharapkan, liability tersebut lama kelamaan akan menjadi semakin kecil. Namun, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas. Selesai kredit motor, mereka akan memulai menciptakan liability baru dengan membeli mobil, dstnya.
“Jika sesuatu yang buruk terjadi pada mereka (di-PHK, sakit yang berkepanjangan, cacat, dlsbnya), sehingga mereka tidak dapat menghasilkan income lagi, maka segala liability itu akan menjadi beban tak terkirakan, dan dapat membuat mereka jatuh miskin!”
Orang Kaya – Ini bagian yang paling enak nulisnya.. heheheheh…Orang kaya cenderung untuk selalu memiliki aset. Mengapa demikian? Karena mereka mengerti bahwa hanya dengan memiliki asetlah mereka dapat mempertahankan kekayaan dan bahkan meningkatkan kekayaan mereka.
Mereka menggunakan income mereka untuk membeli aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain untuk mereka.
Mereka menggunakan liability untuk membeli/memiliki aset, yang akan menghasilkan sumber income yang lain lagi untuk mereka.
Anda lihat betapa cerdas-nya mereka? Anda mengerti sekarang bagaimana orang kaya menjadi semakin kaya?
Jika Anda merasa bukan golongan orang pada kelompok ini, jangan berkecil hati. Anda sudah mengerti apa yang harus Anda lakukan,bukan? Ya, miliki aset segera!
Disamping faktor-faktor “teknis” tersebut, ada rahasia lain yang paling menentukan tentang apa yang membedakan antara orang kaya dan orang miskin.
Yaitu; ‘Cetak Biru’ Dan ‘Pola Pikir’ Mereka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar