******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Jumat, 22 Juli 2011

Kelapa Bisa Hasilkan Biosolar, Bioetanol, dan Biogas





Buah kelapa selain menghasilkan biosolar dari ampas dan air kelapa bisa juga dihasilkan bioetanol, bahkan limbah dari bioetanol kelapa ini masih bisa dimanfaatkan sebagai campuran biogas.

Hal itu merupakan hasil penelitian dari tiga anak SMA Negeri 2 Pare, Kediri, Jawa Timur, yakni Muh. Wildan Yahya, Ardhy Purwo, dan Diana Sekar Sari yang memenangkan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-41 bidang Ilmu Pengetahuan Teknik yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Wildan yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (29/10), biofuel ada tiga macam yakni biosolar yang merupakan campuran antara solar dengan minyak nabati yang telah dimetilasi, bioetanol yang merupakan alkohol yang dihasilkan dari fermentasi, sedangkan biogas dihasilkan dari penguraian biomassa secara anaerob oleh bakteri methanogenesis.

Saat ini, ujarnya, pembuatan biosolar, bioetanol dan biogas dilakukan secara terpisah, di mana biosolar dari minyak perasan kelapa sawit, bioetanol dari tebu atau singkong yang difermentasi dan biogas dari kotoran ternak.

"Padahal ketiganya bisa dihasilkan dari buah kelapa (Cocos Nucifera) yang diolah secara bertingkat," ujar juara I LKIR dari karya berjudul: "Optimalisasi Produksi Biofuel dari Kelapa dengan Pengolahan Bertingkat" itu.

Menurut dia, kelapa yang melimpah di Indonesia bisa diperas dan menghasilkan minyak nabati berupa biosolar di mana untuk satu liter biosolar membutuhkan 0,48 kg buah kelapa.

Ampasnya, lanjut dia, jangan dibuang, karena masih memiliki selulosa dalam jumlah besar dan tinggal dilakukan hidrolisis dengan larutan asam dan difermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae.

Demikian pula air kelapa, bisa ditambah sedikit urea sebelum fermentasi, dan jika kadar gula tak sampai 17%, maka bisa ditambah glukosa atau sukrosa.

Dengan ampas kelapa 6,56 kg bisa menghasilkan seliter bioetanol berkadar 95%, sedangkan bagi seliter air kelapa, sebanyak 11,4%nya bisa menjadi bioetanol, ujarnya.

Limbah bioetanol ini, lanjut Wildan, jika dicampur kotoran sapi bisa menjadi biogas dengan lebih dulu dilakukan penetralan pH. "Dari 100 liter limbah bioetanol menghasilkan 2,5 m3 biogas. Limbah biogas juga bisa dijadikan pupuk," tambahnya. (Ant/OL-06)


ANTARA/Ahmad Subaidi

Tidak ada komentar: