******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Jumat, 15 Desember 2017

Tak Ada Anak Yang Terlahir Haram


Tak Ada Anak Yang Terlahir Haram

Cerpen Karangan: Rahmat Avrilieanto

Apa yang kau bayangkan ketika mendengar kalimat “Biola Tak Bertuan”, ya mungkin kau akan berfikir Biola yang tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja. Ya benar itulah aku, Aku hidup di dunia ini tanpa seorang Ayah dan juga Ibu. Ibuku telah meninggal dunia ketika aku lahir, mungkin bisa dikatakan pertukaran hidup, Aku lahir ke dunia ini sedangkan Ibuku pergi meninggalkan dunia, Ayahku entah ke mana pergi begitu saja tidak bertanggung jawab hingga meninggalkan aku bersama sang nenek.

Kenalkan nama saya Lilis aku tinggal di sekitar Desa Padalarang! Sejak kecil Aku dirawat dan diberi kasih sayang oleh nenek dari Ibuku. Namun kini semuanya telah benar-benar berlalu ketika aku duduk di bangku II SD, nenek pergi meninggalkan dunia ini karena tertabrak oleh motor saat hendak pergi ke pasar.

Setiap malam ku selalu menangis merindukan keluarga-keluargaku yang perlahan-lahan pergi meninggalkan seorang diri dan sekarang aku hidup sebatangkara yang tak dipedulikan oleh pemerintah. Untungnya aku punya Bu Surti tetanggaku yang berbaik hati untuk memberi makan setiap harinya. Bu Surti sampai saat ini belum juga dikaruniai buah hati padahal sudah 10 tahun menikah bersama suaminya. Karena alasan itulah yang membuatnya dia ingin untuk menjadikan aku sebagai anak angkatnya.

Sekarang aku sudah duduk di kelas VI di salah satu SD di kecamatan Padalarang, kebetulan hari ini adalah hari Minggu jadi aku bisa bantu-bantu bu Surti untuk melakukan pekerjaan rumahnya.

“Lilis… Lilis…” panggil bu Surti dengan lembut
“Iya ibu ada apa?” jawab aku sambil menuju dapur
“Lilis! Ibu boleh minta tolong” pinta ibu
“Iya bu, tolong apa” jawab aku lagi
“Tolong belikan ibu telur, ibu mau buat nasi goreng untuk sarapan pagi ini! Bisa kan Lis?”
“Oh iya bu bisa! Ya udah, Lilis pamit ke warung ya”
“Iya sayang hati-hati ya” ucap bu Surti

SESAMPAI DI WARUNG…
“Bu, beli telur 1” kata aku
“Eh Lilis? ngapain kamu ke sini! Iih hush hush pergi, kamu itu anak haram ya Lis, jadi kamu gak boleh ngingjek kaki di warung ini! FAHAM?” Kata bu Atika yang punya warung
Aku mulai menangis “Bu Atika, aku bukan anak haram bu! Aku punya ayah dan juga Ibu, kenapa ibu jahat berkata seperti itu”
“Lilis? Asal kamu tahu kamu itu hasil dari perzinahan orangtuamu, Ibumu sudah mengandung kamu sebelum nikah” tegas Bu Atika yang membuatku sakit hati

Satpam kampung tiba-tiba menghampiri kami
“Eleuh-eleuh aya naon iyeu!” tanya mang Ujang satpam dikampung ini
“Bu, saya bukan anak haram bu! Tak ada di dunia ini anak haram” ucap aku sambil nangis
“Ah tetep aja, sekali haram ya haram”
Mendengar ucapan Bu Atika aku shock dan pingsan di tempat hingga dibawa ke rumah kembali, Mang Ujang telah bercerita semuanya kepada Bu Surti.

“Sayang kamu udah sadar” tanya bu Surti
“TIDAKKK, aku bukan anak haram” aku menjerit
“Lilis Lilis? Kamu kenapa” tanya ibu “Ibu aku bukan anak haram ibu” aku menangis
“Iya Lis! DI dunia ini tidak ada satupun yang terlahir haram, tidak ada kata anak haram, anak itu terlahir dengan suci! Yang haram adalah kedua orangtuamu telah melakukan zina! tapi sekarang kamu doakan saja Ibumu semoga dia tenang di Surganya ya Lilis sayang”

Tiba-tiba aku melihat seperti cahaya di langit-langit kamarku
“Ibu apakah itu ibu?” tanya ibu
“IBUUUUUU, ibu yang tenang ya di surga! Semoga Allah mengampuni dosa-dosa masa lalumu”
Cahaya itu menghampiriku
“Iya Lilis, kamu jika merindukan Ibu! Ibu akan senantiasa berada di sini, di hatimu!
Aku tersenyum

TAMAT

http://cerpenmu.com/cerpen-sedih/tak-ada-anak-yang-terlahir-haram.html

Tidak ada komentar: