******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Kamis, 01 September 2011


CERITA LEBARAN 1
1432 H / 2011

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuU-_oIwO1CjV0enqTne49G-A5Mi3Ip_GJKVntQwFzPt92Nxh42SzsUBJs8yw8nZANJGuICIxnzzYEJ2u_KtsrWxEh3tl32L5_FUE9D8nisOOvwILOm-tFI0XnninFzXhWblJNJqYaHnE/s400/danasimpleman-ag1.gif

Baru saja dapat informasi dari peneliti boscha bandung kalau lebaran hari rabu, 31 agustus 2011. Kita tentu masih menunggu sidang isbat di kementrian agama tentang pengumuman resmi idul fitri versi pemerintah. Sedangkan muhammadiyah sudah menentukan lebaran tanggal 30 agustus 2011.
Bagi saya, penentuan idul fitri saya serahkan kepada ahlinya. Sebab sekarang ini teknologi sudah sangat canggih. Oleh karenanya saya tak akan bercerita tentang itu biar mereka yang lebih ahli menceritakannya.
Saya hanya ingin bercerita tentang lebaran. Apakah di dalam lebaran tahun ini kita telah mencapai kemenangan?
Cerita tentang lebaran memang bisa kita ceritakan dari berbagai sisi. Bisa dari sisi materi seperti baju baru atau sisi ilahi seperti keimanan kita kepada Allah.
Banyak kita temui mereka yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Namun sedikit sekali orang yang mendapatkan kebahagiaan di saat berbuka karena Allah. Kita bisa lihat masih banyak umat yang berpuasa tapi tidak sholat. Padahal sholat dan puasa adalah bagian dari rukun islam. Bahkan masih ada loh yang pelit membayar zakat. Kalau sudah begitu kembali fitri seperti jauh panggang dari api.
Dulu kakek saya pernah bercerita. Banyak orang di saat lebaran tak mendapatkan kemenangan. Cirinya Mudah saja. Lihatlah orang itu pasca idul fitri. Bila sholatnya semakin baik dan suka beramal sholeh maka tingkat keimanannya akan terlihat naik. Tetapi, bila pasca idul fitri dia semakin jauh dari masjid dan malas sholat berjamaah, maka keimanannya terlihat turun.
Saya jadi khawatir dengan diri saya sendiri. Apakah di saat mudik di kampung seperti ini masih bisa sholat berjamaah. Semoga bisa dan harus bisa mempertahankan sholat berjamaah dalam kondisi apapun.
Cerita lebaran memang asyik diceritakan bila dari sisi materi. Jarang orang tertarik membaca bila dibahas dari sisi ilahi atau keimanan. Akh mungkin saya salah, dan tidak banyak umat seperti itu.
Cerita lebaran memang begitu menggoda untuk diceritakan. Namun alangkah baiknya cerita yang kita tuliskan untuk menambah ketakwaan kita kepada Allah. Berpuasa dengan benar dan kembali suci di hari lebaran. Terus menerus mengintrospeksi diri agar mencapai derajat takwa.
Cerita lebaran seharusnya mengantarkan kita kepada pribadi yang rendah hati dan mau ringan tangan untuk menolong sesama kita. Budaya egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri harus hilang dari muka bumi. Hal itu dapat terjadi bila kita menyadari makna dari berpuasa di bulan ramadhan.
Cerita lebaran harusnya membuat kita bersedih hati ditinggalkan bulan ramdhan. Di bulan suci ini segala amal dilipat gandakan. Segala kerusakan diri diperbaiki di bengkel ramadhan. Semoga kita bisa bertemu kembali di bulan ramadhan yang akan datang.
Akhirnya saya harus bersyukur kepada Allah diberikan kemudahan rezeki di lebaran idul fitri tahun ini. Mudik bersama keluarga alhamdulillah serasa mengasyikkan, walaupun mudik saya hanyalah kurang lebih 11 km, mudik asyik bersama keluarga tercinta. Bagaimana dengan anda?


1 komentar:

PalingJos mengatakan...

seharusnya lebaran menjadi hari yang gembira karena kita telah mencapai kemenangan.