******HIDUP ADALAH UNTUK IBADAH ********JADIKAN SELURUH AKTIVITAS HIDUPMU UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT *********JALAN YANG LURUS ***********yaitu jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat, bukan jalan yang dimurkai Allah dan juga bukan jalan yang sesat.

Sabtu, 28 Mei 2011

PTK - Proposal Penelitian Tindakan Kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GRANTUNG PADA SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2008/2009

OLEH
SUGIYANTO
NIP 19710714 199703 1 003


UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KARANGMONCOL
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GRANTUNG
2009



BAB I


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perjalanan bangsa Indonesia sejak melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing mengalami pasang surut. Demikian juga berakhirnya orde baru dengan ditandai munculnya reformasi membawa harapan yang tinggi bagi masyarakat yang mendambakan perubahan disemua bidang kehidupan. Perubahan sosial, budaya, hukum, politik, dan ekonomi menjadi wacana yang hangat di tengah masyarakat.

Nampaknya perjalanan reformasi tidak dikawal dengan baik, sehingga perubahan berjalan tidak seperti yang diharapkan. Arah reformasi melenceng jauh dari koridor yang selama ini dikehendaki bersama. Hukum yang selama ini diharapkan mampu mengendalikan keadilan dan kesejahteraan justru banyak dijadikan alat untuk kepentingan kelompok bukan kepentingan bangsa. Kebebasan disalahartikan sebagai bebas yang sebebas-bebasnya. Rasa kebangsaan yang telah terbina selama ini mulai luntur seiring dengan pola pikir masyarakat yang lebih mementingkan pribadinya.

Banyaknya media yang memberitakan tindak kekerasan, kriminal, dan kekacauan yang selama ini kita saksikan disebabkan oleh hal-hal yang sangat sepele yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan musyawarah. Persoalan sepele dijadikan alasan bagi kelompok tertentu untuk mendiskreditkan kelompok lain bahkan pemerintah. Para elit politik juga kadang asal bicara di dalam mengeluarkan pernyataan tanpa berpikir dampak yang akan terjadi pada masyarakat.

Keadaan yang demikian menjadi keprihatinan kita selaku pendidik yang wajib menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Tanggung jawab yang kita emban menjadi semakin berat seiring dengan menipisnya rasa nasionalisme bangsa kita. Jati diri bangsa yang mulai hilang menjadi kewajiban kita untuk mengembalikannya.

Dalam pembelajaran IPS yang di dalamnya juga terdapat materi penanaman nilai-nilai keragaman suku bangsa dan budaya harus mendapat perhatian serius dari kita selaku tenaga pendidik. Sungguh suatu hal yang sangat memprihatinkan apabila anak-anak kita di kelak kemudian hari lupa akan kekayaan adat istiadat dan budaya bangsanya.

Pada pembelajaran IPS di kelas IV, penggunaan model pembelajaran interaktif akan dapat menanggulangi keterbatasan metode ceramah yang sering dipergunakan dalam pembelajaran IPS. Pada pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga dengan kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya, peneliti mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut dapat peneliti gambarkan dari perolehan nilai tes formatif siswa yang masih rendah, di samping itu penguasaan materi juga belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Dari 26 siswa kelas IV yang berhasil tuntas dalam belajar baru 9 siswa atau 35 %, sedangkan 17 siswa lainnya atau 65% belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 35, sehingga nilai rentangannya adalah 45.

Upaya yang paling tepat untuk mengatasi kendala tersebut menurut peneliti adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya agar target 75 % siswa memperoleh ketuntasan dalam belajar dapat tercapai.

B. Identifikasi Masalah

Tugas dan tanggung jawab guru yang utama adalah memberikan segenap kemampuannya kepada peserta didik agar berkembang sesuai potensinya secara maksimal. Peran seorang guru ketika mengajar merupakan kunci kesuksesan dari sebuah proses pembelajaran.

Guru diharapkan mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Konsep yang diajarkan harus dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Dengan memperhatikan tahap perkembangan intelektual peserta didik diharapkan hasil pembelajaran siswa akan meningkat. Guru juga harus memberikan akses yang seluas-luasnya kepada peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.

Terkait dengan hal tersebut di atas, peneliti sebenarnya telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang berlaku. Ketika peneliti melaksanakan pembelajaran IPS kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, perolehan tes formatif masih sangat rendah. Dari 26 siswa hanya 9 (35%) yang tuntas, sedangkan 17 siswa (65 %) lainnya belum tuntas.

Berdasarkan data tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah untuk menganalisa serta mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Setelah diadakan diskusi dan analisis, maka ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPS kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku dan budaya yaitu :

1. Mengapa penguasaan materi mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya rendah ?
2. Mengapa motivasi belajar siswa rendah ?
3. Mengapa hasil belajar tidak sesuai harapan ?
4. Metode apa yang tepat dalam pembelajaran mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya ?

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya peserta didik diupayakan meningkatkan kemampuan hasil belajarnya baik secara individu maupun secara kelompok.

Kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga dalam pembelajaran IPS materi mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya pada semester 1 tahun ajaran 2008/2009 masih rendah.

Dari hasil tes formatif pembelajaran awal yang menggambarkan dari 26 siswa hanya 9 (35%) siswa yang mencapai batas tuntas, maka setelah diadakan pembelajaran dengan metode diskusi, diharapkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

D. Rumusan Masalah

Setelah diidentifikasi, peneliti memandang bahwa guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian, kemampuan akademis serta rasa percaya diri yang tinggi. Minat dan latar belakang sosial ekonomi siswa juga tidak luput dari perhatian. Metode dan alat bantu belajar juga sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

Apakah melalui penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya dalam pelajaran IPS bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Grantung pada semester 1 tahun ajaran 2008/2009 ?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan kemampuan siswa mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya.
b. Ikut aktif mengembangkan pembaharuan di bidang pembelajaran.
2. Tujuan Khusus
 a. Untuk meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Grantung pada semester 1 tahun ajaran 2008/2009.
b. Meningkatkan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugas pokoknya.
c. Terciptanya pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan
(PAKEM) dalam setiap pembelajaran yang dilakukan guru.
d. Guru mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dalam mengelola peserta didiknya.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan pengetahuan tentang meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya melalui metode diskusi bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Grantung.
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya.
2) Potensi yang dimiliki siswa lebih berkembang.
3) Siswa menemukan sendiri konsep ilmu yang dipelajarinya sehingga lebih berkembang.

b. Manfaat bagi guru
1) Guru mampu menciptakan situasi pembelajaran PAKEM.
2) Meningkatnya profesionalisme guru.

c. Manfaat bagi sekolah
1) Sekolah mampu menyediakan fasilitas pendidikan bagi siswanya.

d. Manfaat bagi perpustakaan sekolah
1) Menambah koleksi perpustakaan.


BAB III


METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang bersifat kolaboratif, yaitu anatara guru sebagai peneliti (pengamat) dan guru sebagai pelaksana pembelajaran (kolaborator).

A. SETTING PENELITIAN

Waktu yang digunakan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pada semester I tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu pada bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Desember 2008. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini tidak mengambil hari libur sekolah atau hari besar nasional maupun hari besar keagamaan. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada waktu-waktu tersebut di atas karena program mengalami peningkatan pada saat-saat tersebut.

Waktu pada kegiatan awal dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada minggu ketiga dan keempat bulan Juli 2008. Penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini perlu dibuat pada awal semester I agar dapat direncanakan dan dipersiapkan semua hal yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas sehingga dapat mencapai hasil yang baik.

Setelah penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas seterusnya adalah waktu menyusun Instrumen Penelitian, yaitu pada minggu pertama dan minggu kedua bulan Agustus 2008.

Pengumpulan data yaitu dengan melakukan dua tindakan, tindakan pertama adalah siklus 1, sedangkan tindakan yang kedua adalah siklus 2. Waktu pelaksanaan siklus 1 adalah pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan Agustus 2008 serta pada minggu pertama dan minggu kedua bulan September 2008. Waktu pelaksanaan siklus 2 adalah pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan September 2008 serta minggu pertama dan minggu kedua bulan Oktober 2008.

Waktu untuk Analisis Data adalah pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan Oktober 2008 serta pada minggu pertama dan minggu kedua bulan Nopember 2008.

Untuk Pembahasan/Diskusi waktu pelaksanaannya adalah pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan Nopember 2008.

Sedangkan waktu untuk menyusun laporan hasil penelitian pada minggu pertama dan minggu kedua bulan Desember 2008.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di kelas IV SD Negeri I Grantung, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Sekolah Dasar Negeri I Grantung berada di daerah pedesaan dengan jarak dari ibu kota kabupaten sekitar 25 kilo meter, jarak tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor kurang lebih selama 45 menit.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya, dengan materi pembelajarannya adalah mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas mengambil kelas IV Sekolah Dasar Negeri I Grantung dengan alasan pada observasi awal keterlibatan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Kompetensi Dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya, dengan materi pembelajarannya adalah mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya rendah. Peneliti juga mengampu atau mengajar di kelas tersebut, sehingga peneliti paham betul tentang kondisi di kelas IV, baik kondisi ekonomi, orang tua, tingkah lakunya dan lain sebaginya. Dan dari tahap perencanaan sampai menyusun laporan hasil penelitian tidak mengalami banyak kendala. 

Tabel 1

Alokasi Waktu Penelitian

No

Uraian Kegiatan
Juli
Agustus
Septem
Oktober
Nopemb
Desemb


1.Menyusun Proposal PTK
2 Menyusun Instrumen Penelitian
3 Pengumpulan Data dengan melakukan tindakan :
a. Siklus 1
b. Siklus 2
4 Analisis Data

5 Pembahasan/Diskusi

6 Menyusun Laporan Hasil Penelitian


DENAH 1
LOKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Grantung Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 26 siswa. Terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Siswa kelas IV tersebut memiliki karakteristik kemampuan mendeskripsikan keragaman suku dan budaya yang hampir sama. Warga belajarnya kurang mampu mendeskripsikan, mereka lebih menerima apa adanya tanpa ada kemauan yang kuat untuk mengungkapkan sebuah gagasan atau pikiran yang ada di benak mereka. Hal itu dapart dilihat dari ketuntasan belajar klasikalnya yang masih di bawah 70%. Kondisi siswa secara ekonomi juga kurang, yaitu tingkat pendapatan keluarga yang masih di bawah pendapatan yang layak. Motivasi untuk belajar siswa juga rendah, hal tersebut juga diperparah dengan sarana belajar siswa kurang memadai.


C. SUMBER DATA

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan tiga sumber data, yaitu asal sumber data, bentuk data, dan banyaknya sumber data.

Asal sumber data menggunakan sumber data primer yang berupa nilai ulangan atau nilai hasil belajar. Nilai ulangan atau nilai hasil belajar tersebut diperoleh dari tes pada akhir tiap siklus. Karena penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus maka terdapat dua nilai. Nilai pertama diperoleh melalui tes di akhir siklus pertama, dan nilai kedua diperoleh melalui tes di akhir siklus kedua.

Sedangkan asal sumber data sekunder diperoleh dari data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat.

Bentuk data ada dua jenis , yaitu berupa angka, dan data bukan angka. Bentuk data yang berupa angka merupakan data kuantitatif. Sedangkan bentuk data yang berupa bukan angka merupakan data kualitatif.

Dilihat dari banyaknya sumber data ada tiga sumber data, yaitu data kondisi awal, data siklus 1, dan data siklus 2. Data kondisi awal siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Grantung Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga dapat dilihat dari nilai ulangan harian yang diperoleh oleh siswa masih rendah dan secara klasikal masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum.

Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar pada kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya masih sangat kurang, siswa lebih banyak diam atau pasif, kurang berani menyampaikan pendapat atau gagasan, takut salah, dan lain sebagainya. Guru juga dalam menyampaikan ,ateri pembelajaran monoton hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah. Sehingga siswa kelihatan kurang bergairah mengikuti pembelajaran, banyak siswa yang mengantuk, bermain sendiri, kurang perhatian, dan masa bodoh terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.

Sunber data yang kedua dilihat dari banyaknya sumber data adalah data siklus 1. Data yang diperoleh melalui hasil belajar pada siklus 1 masih kurang memuaskan, walaupun ada peningkatan yang sedikit. Namun peningkatan tersebut masih jauh dari hasil belajar yang diharapkan, apalagi dari kriteria ketuntasan minimum. Sedangkan proses pembelajaran pada kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya masih belum ada peningkatan yang berarti. Masih mengandalkan metode ceramah.

Sunber data yang ketiga dilihat dari banyaknya sumber data adalah data siklus 2. Data yang diperoleh melalui hasil belajar pada siklus sudah menunjukan peningkatan yang berarti atau hasil belajar siswa yang memuaskan, hasil belajar siswa secara klasikal sudah mencapai ketuntasan. Keaktifan siswa sudah tumbuh, semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah meningkat. Tingkat kemampuan siswa dalam mendeskripsikan suku bangsa dan budaya pada kompetensi kemampuan mendeskripsikan suku bangsa dan budaya sudah meningkat secara signifikan, hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang sudah di atas kriteria ketuntasan minimum. Guru juga sudah memakai metode yang cocok, tidak hanya memakai metode ceramah saja, namun sudah menggunakan metode diskusi dalam pembelajarannya.

D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini ada dua, yaitu teknik tes dan non tes.

Untuk kepentingan pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan teknik tes. Sesuai dengan kompetensi dasar dan materi dalam penelitian tindakan kelas ini, maka bentuk yang digunakan adalah tes tertulis.

Sedangkan penggunaan teknik non tes adalah melalui pengamatan atau observasi.

Pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

1. Pedoman Observasi
a. Observasi untuk guru kelas

Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pembelajaran meliputi :

1) Penampilan
2) Apresiasi
3) Penggunaan metode pembelajaran
4) Penggunaan media pembelajaran
5) Evaluasi

b. Observasi untuk siswa

Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa mendeskripsikan meliputi :

1) Absensi
2) Perhatian selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung
3) Kemauan malaksanakan tugas
4) Kemauan dalam berdiskusi

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode atau cara pengumpulan data dengan jalan mengambil data yang ada berupa catatn dari kejadian atau peristiwa.

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil evaluasi pembelajaran IPS yang diberikan oleh guru kelas.

E. VALIDASI DATA

Untuk kepentingan validasi data maka dibuatlah perangkat tes yang terdiri dari kisi-kisi, butir-butir soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaiannya.Perangkat tes ini meliputi perangkat tes siklus 1 dan perangkat tes siklus 2.

Validasi data kualitatif yaitu melalui observasi melalui triangulasi, yaitu data yang berasal dari sumber kolaborasi dengan teman sejawat. Sedangkan triangulasi metode, data berasal dari beberapa metode, anatar lain memakai metode dokumentasi, metode tes, dan sebagainya.

F. ANALISIS DATA

Setelah data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh maka selanjutnya dilakukan analisis data.
Analisis data dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata nilai, dan modusnya.
Data kuantitatif menggunakan analisis deskripsi komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal , nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2, selanjutnya direfleksi, yaitu dibuat simpulan, kemudian hasil simpulan dibuat ulasan dan berdasarkan ulasan tersebut untuk menentukan tindak lanjut atau eksemplen.

Di samping itu juga dilakukan analisis deskripsi kualitatif dilanjutkan refleksi. Deskripsi Kualitatif yaitu membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dengan siklus 1, proses pembelajaran siklus 1 dengan siklus 2, dan proses pembelajaran kondisi awal dengan kondisi akhir.

G. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini diberikan dalam dua siklus.

Berdasarkan refleksi awal, prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi : 1) Planning (perencanaan tindakan), 2) Acting (Melakukan tindakan), 3) Observing (Mengamati tindakan), 4) Reflecting (merefleksi tindakan).


BAB IV


HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Perjalanan bangsa Indonesia sejak melepaskan diri dari penjajahan bangsa asing mengalami pasang surut. Demikian juga berakhirnya orde baru dengan ditandai munculnya reformasi membawa harapan yang tinggi bagi masyarakat yang mendambakan perubahan disemua bidang kehidupan. Perubahan sosial, budaya, hukum, politik, dan ekonomi menjadi wacana yang hangat di tengah masyarakat.

Nampaknya perjalanan reformasi tidak dikawal dengan baik, sehingga perubahan berjalan tidak seperti yang diharapkan. Arah reformasi melenceng jauh dari koridor yang selama ini dikehendaki bersama. Hukum yang selama ini diharapkan mampu mengendalikan keadilan dan kesejahteraan justru banyak dijadikan alat untuk kepentingan kelompok bukan kepentingan bangsa. Kebebasan disalahartikan sebagai bebas yang sebebas-bebasnya. Rasa kebangsaan yang telah terbina selama ini mulai luntur seiring dengan pola pikir masyarakat yang lebih mementingkan pribadinya.

Banyaknya media yang memberitakan tindak kekerasan, kriminal, dan kekacauan yang selama ini kita saksikan disebabkan oleh hal-hal yang sangat sepele yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan musyawarah. Persoalan sepele dijadikan alasan bagi kelompok tertentu untuk mendiskreditkan kelompok lain bahkan pemerintah. Para elit politik juga kadang asal bicara di dalam mengeluarkan pernyataan tanpa berpikir dampak yang akan terjadi pada masyarakat.

Keadaan yang demikian menjadi keprihatinan kita selaku pendidik yang wajib menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Tanggung jawab yang kita emban menjadi semakin berat seiring dengan menipisnya rasa nasionalisme bangsa kita. Jati diri bangsa yang mulai hilang menjadi kewajiban kita untuk mengembalikannya.

Dalam pembelajaran IPS yang di dalamnya juga terdapat materi penanaman nilai-nilai keragaman suku bangsa dan budaya harus mendapat perhatian serius dari kita selaku tenaga pendidik. Sungguh suatu hal yang sangat memprihatinkan apabila anak-anak kita di kelak kemudian hari lupa akan kekayaan adat istiadat dan budaya bangsanya.

Pada pembelajaran IPS di kelas IV, penggunaan model pembelajaran interaktif akan dapat menanggulangi keterbatasan metode ceramah yang sering dipergunakan dalam pembelajaran IPS. Pada pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga dengan kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya, peneliti mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut dapat peneliti gambarkan dari perolehan nilai tes formatif siswa yang masih rendah, di samping itu penguasaan materi juga belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Dari 26 siswa kelas IV yang berhasil tuntas dalam belajar baru 9 siswa atau 35 %, sedangkan 17 siswa lainnya atau 65% belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 35, sehingga nilai rentangannya adalah 45.

Upaya yang paling tepat untuk mengatasi kendala tersebut menurut peneliti adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya agar target 75 % siswa memperoleh ketuntasan dalam belajar dapat tercapai.

Lebih lengkapnya perolehan hasil tiga kali ulangan harian masing-masing siswa dengan Kompetensi Dasar kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 1
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Dari hasil tiga kali ulangan harian masing-masing siswa dengan Kompetensi Dasar kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya seperti tabel tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut ini :

Gambar 1

Diagram Balok Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Dari hasil tiga kali ulangan harian masing-masing siswa dengan Kompetensi Dasar kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya seperti diagram tersebut di atas dapat dibuat interval nilainya sebagai berikut ini :
Tabel 2
Interval Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Interval nilai ulangan harian kondisi awal

Dari hasil tiga kali ulangan harian masing-masing siswa dengan Kompetensi Dasar kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya seperti tabel interval tersebut di atas dapat dibuat diagram nilainya sebagai berikut ini :

Gambar 2
Diagram Balok Interval Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Gambar 3
Foto Kondisi Awal Siswa

Pada kondisi awal, sebagian besar siswa tidak bergairah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal itu terlihat di dalam foto setengah lebih dari keseluruhan siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar mengantuk, bermain sendiri ataupun bermain-main dengan teman-temannya, tidak peduli terhadap pelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran tidak menarik siswa, sehingga siswa kelihatan lesu, tidak semangat, dan tidak fokus pada pembelajaran.

B. Deskripsi Hasil Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan

Membuat skenario pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus 1 dengan menggunakan metode diskusi.

Bahan ajar yang dipersiapkan meliputi, lembar kerja, teks bacaan, dan alat bantu pembelajaran.

Menyiapkan soal-soal ulangan harian yang akan dipakai dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siklus 1.
Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siklus 1.
Secara garis besar dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat:

1. Apersepsi
a. Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
b. Tanya jawab tentang adat istiadat di beberapa daerah di Indonesia.

2. Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang keragaman suku bangsa dan budaya
b. Siswa melakukan diskusi tentang keragaman suku bangsa dan budaya yang telah disiapkan bersama anggota kelompoknya.
c. Siswa mengerjakan lembar kerja di bawah bimbingan guru.
d. Siswa bersama guru membahas hasil kerja siswa.
e. Peneliti melaksanakan penilaian atas tugas yang telah diselesaikan siswa.

3. Penutup
a. Siswa mengerjakan tes formatif.
b. Peneliti menilai hasil tes formatif siswa dan melakukan analisis nilai.
c. Tindak lanjut.


2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus 1 peneliti menggunakan metode diskusi memakai alat bantu teks bacaan untuk memperjelas materi kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya yang disampaikan kepada peserta didik.

Adapun dalam pelaksanaan tindakan yang peneliti lakuakan adalah sebagai berikut :
Apersepsi
a. Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
b. Tanya jawab tentang adat istiadat di beberapa daerah di Indonesia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang keragaman suku bangsa dan budaya.
b. Guru bersama-sama siswa membentuk kelompok besar.
c. Siswa melakukan diskusi tentang keragaman suku bangsa dan budaya yang telah disiapkan bersama anggota kelompoknya.
d. Siswa mengerjakan lembar kerja di bawah bimbingan guru.
e. Siswa bersama guru membahas hasil kerja siswa.
f. Peneliti melaksanakan penilaian atas tugas yang telah diselesaikan siswa.

3. Penutup

a. Siswa mengerjakan tes formatif.
b. Peneliti menilai hasil tes formatif siswa dan melakukan analisisnilai.
c. Tindak lanjut.

Gambar 4
Foto Klasikal Keadaan Siswa Kelas IV

Pada tindakan kelas yang peneliti lakukan di kelas IV SD Negeri 1 Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga. Jumlah siswanya adalah 26 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penataan meja dan bangku untuk belajar anak ditata secara berbaris ke belakang. Tiap meja digunakan oleh dua siswa. Di mana masing-masing meja belajar ditempati oleh siswa dengan jenis kelamin yang sama.

Gambar 5
Foto Kegiatan Pembentukan Kelompok Besar

Pada proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung pada siklus pertama terlihat kegiatan pembentukan kelompok yang dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa. Pembentukan kelompok pertama kali dibuat kelompok besar yang terdiri dari 8 sampai dengan 9 siswa. Masing-masing kelompok besar tersebut memilih ketua kelompok dan sekretaris kelompok. Pada siklus pertama ini terbentuk tiga kelompok besar.

Gambar 6
Foto Persiapan Ulangan Harian

Pada proses kegiatan sebelum ulangan harian berlangsung, siswa menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ulangan harian. Antara lain jenis ulangan harian apakah pilihan ganda, isian ataukah uraian. Terlihat dua siswa menanyakan hal tersebut, sementara yang lain mempersiapkan diri.

3. Hasil Pengamatan

Untuk melihat keaktifan siswa dan kesenangan siswa dalam pengelolaan pembelajaran atau proses belajar mengajar sudah memakai metode diskusi dalam kelompok besar. Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati proses belajar mengajar dibantu oleh rekan-rekan guru di SD Negeri 1 Grantung untuk mencatat segala kekurangan dan kelebihan pada proses pembelajaran serta keaktifan dan keceriaan siswa meski tidak dianalisis. Waktu belajar kelompok tidak efektif karena saling ejek atau bermain-main dengan teman, sedangkan guru kesulitan membeimbing belajar kelompok siswa.

Pada akhir siklus pertama diadakan ulangan secara tertulis. Untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus pertama ini dapat dilihat pada hasil ulangan harian/tes.

Tabel 2

Nilai Ulangan Harian Siklus 1

Dari hasil ulangan harian pada siklus pertama dengan Kompetensi Dasar kemampuan mendeskripsikan keragaman suku bangsa dan budaya seperti tabel tersebut di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut :

Gambar 7

Diagram Batang Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 1

ket: maaf tabel dan sebagian keterangan gambar tidak bisa ditampilkan

Tidak ada komentar: